Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pembuatan Pupuk Organik dengan Permentasi Kering atau Padat

EKONOMI KREATIF – Di blog ini saya pernah menulis tentang penemuan M-BIO oleh Prof. Rudi Priadi yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Siliwangi Tasikmalaya.

Berhubung dalam reocrd pencarian di blog saya banyak yang mencari cara membuat pupuk organik dan bahan-bahannya, di bawah ini saya akan menjelaskan pembauatan pupuk organik kering yang saya sarikan dari buku Prof. Rudi Priadi sang penemu M-BIO tersebut.

Berdasarakan bahan dasaranya porasi dapat diberi nama seperti porasi kotoran domba, porasi kotoran ayam, porasi jerami, porasi eceng gondok dan lain-lain. Aplikasi atau kegunaan dari porasi tersbut cocok untuk pertanian yang berwawsan lingkungan.

Pembuatan porasi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan masing-masing lahan pertanian. Caranya sebagai berikut :
  •  Sediakan Bahan-bahan Porasi Berikut
  •  Pupuk kandang seperti kotoran ayam, bebek, unggas, sapi, kambing dan kotoran kerbau dll.
  •  Sisa tumbuhan seperti jerami, batang jagung, rumput-rumput, alang-alang , sampah koa,   
     humus hutan dan lain-lain
  •  Arang yang berasal dari sekam padi, batok, kayu
  •  Bekatul atau dedak
  •  Tulang-tulang ikan, ayam, sapi yang telah dihancurkan
  •  Susu yang telah rusak
  •  Pupuk mikroba atau pupuk hayati M-BIO
  •  Molase atau tetes tebu, gula merah atau gula pasir jika ada.
  •  Air

Cara Pembuatan
  • M-BIO dan gula dilarutkan ke dalam air dengan perbandingan 100 liter air, 2 liter M-BIO dan 4 liter molase atau tetes tebu (jika  ada)
  • 800 kg bahan organik, 50 kg dedak, 50 kg sekam/arang, 50 kg rock posphat dan 50 kg zeolit dicampurkan secara merata. Proses pencampuran dilakukan di atas tanah yang dinaungi
  • Siramkan larutan M-BIO secara merata dan usahakan kandungan air adonan mencapai 50% (Adonan bila dikepal tangan, air tidak keluar dari adonan dan apabila dilepas adonana masih bisa mekar).
  • Adonan diratakan dengan ketinggian 10-40 cm. Kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya. Selanjutnya setiap kurang lebih 3-4 jam suhu dicek kembali dan adonan dibolak-balik kemudian ditutup kembali
  • Setelah 7 – 14 hari mengalami fermentasi dihasilkan porasi yang kering, dingin dan memiliki aroma khas serta siap untuk digunakan.

Catatan, untuk mendapatkan cairan M-BIO setahu saya bisa didapat di toko-toko tertentu atau di Fakultas Pertanan Universitas Siliwangi- Tasikmalaya. Bisa juga menghubungi saya...he2. (*)

2 komentar untuk "Cara Pembuatan Pupuk Organik dengan Permentasi Kering atau Padat "

m-bio porasi 23 Januari 2018 pukul 22.39 Hapus Komentar
pupuk organik tu sama egk sih sama pupuk hayati?
ROger73 24 Mei 2019 pukul 17.37 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.