Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jaga Citra Diri, Baik-baiklah pada Warung Langganan Anda

Ingin citra diri anda baik minimal di lingkungan kampung atau perumahan? Baik-baiklah kepada pemilik warung langganan anda.

Begitu mudahkah? Ia saya katakan bagitu. Warung, merupakan tempat bertemunya orang-orang dari berbagai penjuru angin dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai tingkat pendidikan profesor hingga orang yang tak pernah sekolahpun. Mulai para bandit, intel kepolisian, copet, bahkan teroris bisa nongkrong di warung.

Coba perhatikan ibu-ibu setiap belanja sayuran di warung tetangga. Yang dibicarakan tidaklah soal kondisi aktual politik, krisis ekonomi atau nilai tukar rupiah yang terpuruk, tetapi masalah yang begitu sensitive termasuk urusan dapur keluarga.

Gosip pun senanatiasa berlangsung meriah, mengawali pagi hari yang cerah ceria, dengan moderator pemilik warung sambil malayani pelanggannya.

Pemilik warung banyak mengatahui informasi dari para pembeli yang datang. Mulai ibu A sedang tidak baik dengan suaminya, anak tetangga B kena narkoba, hingga keluarga C yang rumahnya akan disita bank karena telat bayar. Tukang warung juga akan tahu, keluarga D sedang bahagia anaknya lolos seleksi kerja, memberli rumah baru, mobil baru atau gelang emas dan deposoto ratusan juta di bank.

Saya sering mendapat cerita dari isteri ternyata tetangga yang rumahnya di pojok sana sedang sakit, tetangga yang rumahnya di dekat pintu gerabang sedang bermasalah dengan keluarga juga kabar berita lainnya apakah yang suka maupun duka, begitu dia pulang dari warung. Meski tak penting ternyata menggelitik.

Utang seseorang juga bisa terungkap di warung. Warung terdekat, biasanya menjadi tempat favorit ngutang. Mulai korek api, kopi, rokok hingga sayuran yang akan dibayar bulan depan saat gajian.

Tukang warungpun akan tahu kualitas pelanggannya termasuk apa yang dikonsumsi. Apakah cuma makan tahu, tempe, telor, daging atau ikan atau malah cuma sayuran.

Memang kita aneh, giliran ngutang, belanjanya ke warung terdekat. Giliran punya uang banyak karena dapat bonus dari kantor atau dapat rezeki nomplok, berpoya-poya di restoran mewah, belanja ke supermarket yang tentu saja tidak pernah ngutang kecuali pake kartu kredit.

Maka, berbaik-baiklah dengan pemilik warung untuk citra diri kita. Rasanya pemilik warung akan segan membuka rahasia seseorang, baik kondisi keuangan, keluarga ataupun lainnya. Ia sebagai corong kita, apakah menjadi manusia baik atau buruk.

Syukur-syukur jika pemilik warung bercerita tentang kita, hanya yang baik-baik sehingga berita yang baiklah yang akan tersebar ke seantero jagat.

Tentu usaha di atas hanya menjaga citra diri. Sebaiknya, citra diri itu merupakan gambaran diri kita yang sesungguhnya. Berbuat baiklah kepada semua orang. Jaga perkataan, tindakan, rajin-rajin silaturahmi juga seringlah memberi. (sumber :abangoji.blogdetik (dot) com)



Posting Komentar untuk "Jaga Citra Diri, Baik-baiklah pada Warung Langganan Anda "