Origami Manfaat Bagi Perkembangan Otak Kanan Anak
EKONOMI KREATIF – Seni Origami, sebuah seni lipat kertas asal Jepang ternyata memiliki manfaat untuk perkembangan otak kanan anak usia dini. Selain itu, Origami juga membantu melatih greak motorik karena seni ini menuntut gerak motorik halus.
Linda Marlina, penyuka kegiatan origami mengatakan, masyarakat hanya mengetahui origami sebatas keterampilan dan seni melipat kertas yang sederhana serta diperuntukkan bagi anak-anak. Padahal manfaat origami sangat banyak termasuk untuk kecerdasan otak kanan.
Dengan hal itu, ia menjadi tertantang menyebarluaskan seno origami juga mem¬beri pandangan kepada masyarakat dalam sebuah Klub Origami Indonesia (KOI) yang didirikan tahun 2006 lalu di Bandung.
“Kegiatan Origami bisa membantu anak-anak dalam pelajar¬an matematika. Origami bisa digabung dengan pelajaran tersebut, anak-anak tidak akan jenuh dan belajar pun men¬jadi lebih menyenangkan,” ungkap Linda saat workshop di salah satu pusat perbelanjaan di Tasikmalaya, belum lama ini seperti dikutif Kabar- Piangan, Rabu (10/09/2014) lalu.
Klub tersebut menurutnya, tidak hanya sebagai tempat berkumpul tetapi menggiatkan program ter¬sendiri, seperti mengajarkan ori¬gami Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Origami menurutnya dapat diterapkan pada pelajaran matematika untuk anak di sekolah dasar. Seperti membentuk model-model geo¬metris, mengajarkan teori dasar penambahan, peng¬u-rangan, perkalian dan pemba¬gian dengan prin¬sip origami.
“Tantangan buat kita anak-anak zaman sekarang ingin sesuatu yang instan. Dengan origami kita ingin mendidik memecahkan satu masalah sampai selesai juga mela¬tih kesabaran mereka,” tambah Linda.
Di sini lain, origami juga memberi peluang usaha, baik berupa usaha edukasi keahlian maupun penjualan produk origami yang unik kepada masyarakat. (*)
Linda Marlina, penyuka kegiatan origami mengatakan, masyarakat hanya mengetahui origami sebatas keterampilan dan seni melipat kertas yang sederhana serta diperuntukkan bagi anak-anak. Padahal manfaat origami sangat banyak termasuk untuk kecerdasan otak kanan.
Dengan hal itu, ia menjadi tertantang menyebarluaskan seno origami juga mem¬beri pandangan kepada masyarakat dalam sebuah Klub Origami Indonesia (KOI) yang didirikan tahun 2006 lalu di Bandung.
“Kegiatan Origami bisa membantu anak-anak dalam pelajar¬an matematika. Origami bisa digabung dengan pelajaran tersebut, anak-anak tidak akan jenuh dan belajar pun men¬jadi lebih menyenangkan,” ungkap Linda saat workshop di salah satu pusat perbelanjaan di Tasikmalaya, belum lama ini seperti dikutif Kabar- Piangan, Rabu (10/09/2014) lalu.
Klub tersebut menurutnya, tidak hanya sebagai tempat berkumpul tetapi menggiatkan program ter¬sendiri, seperti mengajarkan ori¬gami Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Origami menurutnya dapat diterapkan pada pelajaran matematika untuk anak di sekolah dasar. Seperti membentuk model-model geo¬metris, mengajarkan teori dasar penambahan, peng¬u-rangan, perkalian dan pemba¬gian dengan prin¬sip origami.
“Tantangan buat kita anak-anak zaman sekarang ingin sesuatu yang instan. Dengan origami kita ingin mendidik memecahkan satu masalah sampai selesai juga mela¬tih kesabaran mereka,” tambah Linda.
Di sini lain, origami juga memberi peluang usaha, baik berupa usaha edukasi keahlian maupun penjualan produk origami yang unik kepada masyarakat. (*)