Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Susi, CEO Susi Air Dipanggil Jokowi untuk Jadi Menteri?

EKONOMI KREATIF –  Susi Fujiastuti, bos Susi Air asal Pangandaran – Jawa Barat dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Kamis (23/10/2014) siang. Hanya, kpada wartawan seperti disiarakan di TVOne, Susi tidak memberikan keterangan terkait dirinya bertemu dengan Jokowi tersebut.

Ia hanya  menyebutkan, bertemu Jokowi dan tidak menjelasakan isi pembicaraan dengan sang presiden tersebut.

Namun kedatangan Susi membuat dugaan, bahwa dirinya dipanggil karena dicalonkan sebagai menteri Pariwisata. Susi sebagai bos perusahan penerbangan ternama di tanah air, nampaknya layak menjadi salah satu menteri dengan modal pengalaman usaha yang digelutinya selama ini.

Susi Fujiastuti merupakan pengusaha ekspor Lobster Asal Pangandaran – Jawa Barat yang kini menggeluti bisnis penerbangan, melayani rute printis dengan menggunakan pesawat kecil.

Ketika saya meliput  di kantor Susi Air Pangandaran tahun 2013 lalu, Susi memberi keterangan bahwa bisnisnya mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Menurut dia, PT ASI Pudjiastuti  Aviation sudah mengoperasikan 47 armada yang menghubungkan 250 kota atau kabupaten di Indonesia. Rute yang digarap Susi Air merupakan rute perinstis ke daerah terpencil. Misalnya, ke Papua mencapai 70%, kabupaten di Kalimantan mencapai 50%, kabupaten di Sulawesi 30% dan kabupaten di Sumatera mencapai 90%.

Susi mengklaim, dari sisi jam terbang  armada pesawat Susi Air merupakan paling banyak di seluruh dunia. Setidaknya dalam setahun dengan 47 pesawat Susi Air rata-rata 47.000 jam.

Satu hari, pesawat Susi Air melakukan 180 penerbangan atau 45.000 jam per tahun mengarungi 114 rute domestik untuk 106 tujuan penerbangan. Tujuan penerbangan di Pulau Sumatera 25 tujuan, Pulau Jawa 3 tujuan, Kupang dan NTT 5 tujuan, Pulau Kalimantan 25 tujuan, Sulawesi 10 tujuan dan Papua 38 tujuan. 

Susi Air didirikan tahun 2004, kini mempekerjakan 94 captain pilot dan  86 copilot, 65  maintenance dan sekitar 650 orang bagian administrasi. (*)