Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Mitos Salah Tentang Asuransi

EKONOMI KREATIF – Sebagai pelaku usaha dan rumah tangga, mestinya kita semua tahu tentang pentingya berasuransi. Hal itu sebagai proteksi atas risiko yang terjadi, baik berupa asuransi jiwa atau asuransi lainnya.

Namun sayang, banyak  pandangan yang salah bahkan menjadi mitos asuransi, dan masyarakat menganggapnya hal itu benar.

Dengan pandangan salah tersebut ada korelasinya dengan pertumbuhan asuransi di tanah air yang relatif rendah. Menurut Otositas Jasa Keuangan (OJK) tingkat penetrasi asuransi hanya sekitar dua persen dari pendapatan domestik bruto. Angka tersebut jauh dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Berikut 5 mitos  pandangan salah terhadap asuransi :

Mitos, Singel tak Butuh Asuransi
Masih singgel tidak perlu asuransi, pandangan itu salah. Sebab mungkin saja dia punya utang kartu kredit, mobil atau barang cicilan lainnya. Sehingga jika terjadi risiko yang tidak diinginkan seperti sakit bahkan meninggal, salah satu jadi proteksi asuransi. Dengan itu pula asuransi tetap dibutuhkan meskipun anda masih singel. 

Mitos, Ibu-ibu tidak Butuh Asuransi
Sebagai isteri dan ibu rumah tangga, biasanya ibu mengatur urusan rumah tangga. Mulai urusan dapur hingga manajemen keuangan, tergantung ibu-ibu. Jika ibu rumah tangga terkena risiko seperti sakit, otomatis kepala rumah tangga harus mencari pengganti. Seperti baby sitter bahkan sekretaris. Dengan demikian, seorang ibu rumah tangga juga alangkah lebih baik jika memiliki asuransi.

Mitos, Perusahaan Asuransi Hanya Berivestasi
Mitos yang lain tentang asuransi, saat ini perusahaan asuransi bisnisnya hanya di bidang investasi. Padahal sebenarnya, asuransi sesuai namanya, dia mengelurkan produk proteksi.
Sedangkan bisnis investasinya merupakan eleman kedua. Tujuan bisnis investasi, untuk berjaga-jaga bila terjadi kesulitan dalam karis finansialnya. Bisnis Investasi  sebagai defosit fund.

Mitos, Unit link Merupakan Produk Gagal
Meskipun tidak sepenuhnya salah, namun sedikitnya  pandangan itu keliru. Setiap produk asuransi tidak ada yang lebih unggul atau jelek. Semua produk digunakan sesuai kebutuhan.  Sedangkan unit link cocok bagi orang yang menyukai kepraktisan. Dia memilih satu produk untuk semua karena sibuk, akhirnya dia mencari yang simpel.

Mitos, Bonafiditas Perushaan Asuani Karena Penghargaan Media

Pandangan umum, perusahan asuransi dikatakan bonafid karena dapat penghargaan dari media. Meskipun tidak sepenuhnya salah namun itu tidak cukup.  Ada cara lain yang menentukan bonafiditas perusahana asuransi.  Lihat dari segi kecukupan finanasial, modal kuat atau tidak, risk capitalnya serta neraca perusahaan seperti apa?

Demikian 5 mitos asuransi yang berkembang di masyarakat. Meski tidak sepenuhnya salah tetapi tidak sepenuhnya benar. Hal ini untuk menyadarkan kita betapa pentingya berasurnasi. (*)