Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Alasan Kenaikkan Tarif Transaksi di ATM

EKONOMI KREATIF – Rencananya, per 1 Oktober mendatang tarif transaksi antara ATM provider jaringan ATM Prima, ATM Besama dan bank anggota akan menaikkan tarif transaksi lintas bank. 

Rencana kenaikkan tarif tersebut sudah dibahas di internel anggota jaringan ATM. “Terakhir, kami menaikkan tarif itu tahun 2007. Padahal kami terus meningkatkan sistem dan piranti lunak," ungkap Hermawan seperti dilansir Kontan Com, Senin (8/9/2014).

Corporate Communications dan Legal Manager Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama) mengatakan, kenaikan tarif imbas dari kenaikan beban investasi dan beban operasional

Salah satu pemicu kenaikkan tarif ATM biaya operasional ATM cukup tinggi. Hal itu dipicu juga dengan kenaikan harga unit mesin ATM, kenaikan biaya pengiriman uang ke ATM serta biaya peremajaan unit ATM.

Menurut Rico Usthavias Frans, SEVP Transaction Banking Bank Mandiri, satu unit mesin ATM menghabiskan biaya operasional per bulan R17 juta. Sedangkan harga mesin ATM baru mencapai US$ 7.000-US$ 8.000 per unit atau Rp77 juta – Rp88 juta an.

Berbeda dengan manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI masih belum sepakat untuk menaikkan tarif transaksi antar bank melalui ATM. Meski demikian, sekretaris perusahaan BRI Budi Satria menyebutkan, sudah ada wacana kenaikkan tarif transaksi ATM antar bank tersebut, meskipun masih dibahas divisi terkait karena berbagai pertimbangan.


Sebagaimana diketahui ATM Prima, ATM Bersama, ALTO dan bank anggotanya akan menaikan tarif transaksi antar bank sebesar 50% per 1 Oktober. Misalnya, transfer antar bank menjadi Rp7.500 hingga Rp 8.000 dari taif sebelumnya hanya Rp5.000. (*)