Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gado-Gado, Kuliner Tradisional Sangat Diminati

EKONOMI KREATIF - Untuk mendapatkan kepuasan dalam menyantap suatu makanan, kini tidaklah harus dengan makanan yang serba mewah dan mahal, jaman sekarang justru banyak konsumen banyak mendapatkan kepuasan dari makanan yang serba sederhana dan bernuansa tradisional.

Tak hanya makanan, tempat dimana orang makanpun kini yang banyak dicari adalah tempat yang bernuansa daerah atau kampung, hal itu bisa kita buktikan dengan banyaknya restoran ternama yang mendesain tempatnya dengan nuansa kampung.

Konsumen kini lebih betah makan ditempat makan yang hanya beralas tikar dan beratap injuk (sirap) demgan menghadap kolam yang dihiasi banyak ikan dari berbagai jenis ikan, dari pada restoran yang serba mewah dan megah.

Gado-gado (sumber foto : masakanlezat.com)
Kembalinya selera makan masyarakat pada makanan tradisional terang saja membuat para penjual makanan tradisional kembali memiliki peluang bagus untuk mengembangkan usahanya. Salah satu makanan tradisional yang kini banyak digandrungi masyarakat di Kota Tasikmalaya adalah gado-gado.

Gado-gado sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar campuran sayuran segar mentah dengan sayuran setengah matang. Biasanya terdiri dari kol, toge, kentimun ditambah goreng tahu dan telur rebus yang kemudian disiram dengan bumbu kacang yang telah dicampur dengan bumbu tradisional seperti bawang putih, gula merah, asam dan cabe merah serta diberi campuran udang kering (ebi) juga santan dan cuka lahang, hingga membuat makanan tersebut kaya akan aneka dan rasa.

Untuh lebih menambah kenikmatan, gado-gado biasanya diberi pelengkap seperti goreng bawang merah yang telah diiris dan kerupuk atau emping. dengan begitu jadilah gado-gado sebagai makanan yang siap santap yang cocok dimakan kapan saja dan dimana saja.

Ny.Imas pemilik salahsatu kedai gado-gado di Kota Tasikmalaya menyebutkan, gado-gado banyak dibeli konsumen dari berbagai kalangan masyarakat. Selain untuk makanan sehari-hari, gado gado pun banyak dipesan untuk makanan di acara-acara resmi seperti perkawinan, arisan, rapat-rapat kantor dan sebagainya. Bahkan selain orang asli Tasik banyak orang-orang dari luar Tasik seperti Bandung dan Jakarta yang telah mengenal gado-gado anda.

"Banyak orang dari luar kota seperti Bandung dan Jakarta yang apabila mereka datang ke Tasik selalu membeli gado-gado disini, apalagi biasanya kalo saat liburan hari raya, gado-gado pasti selalu laris," Ujar Imas.

Bumbu gado-gado milik dia telah sampai di Tanah Suci Mekah. Hal itu disebabkan bayak warga Tasik yang akan melaksanakan Haji membeli bumbu gado-gado sebagai bekal makanan ibadah haji.

"Banyak jemaah haji dari Tasik yang akan ke Mekah membeli bumbu gado-gado disini, menurut mereka bumbu tersebut nantinya akan dicampur dengan lalaban yang biasanya dibeli disana, lagi pula bumbu gado-gado tidak cepat basi dan kuat untuk satu bulan bahkan lebih," tutur Imas.

Saat ini kata Imas, untuk satu porsi gado-gado biasanya dijual dengan harga antara Rp8000 hingga Rp 10.000. Dari penjualan dengan harga tersebut, keuntungan yang bisa ia bawa pulang antara 20 hingga 25 persen dari harga jual."Lumayan lah pak kanggo nambah-nambah kebutuhan sehari-harimah," ujarnya. (*)

Posting Komentar untuk "Gado-Gado, Kuliner Tradisional Sangat Diminati"